Dewa Obat Tak Tertandingi

Tak Bisa Mengajar! 



Tak Bisa Mengajar! 

0Di bagian gua yang dalam, satu sosok samar-samar kelihatan dalam kegelapan.      
0

Shuoyan menghadapi bayangan ini dan dia tidak berani bernapas keras-keras.      

Setelah cukup lama, bayangan itu membuka mulutnya.     

"Apa kau putra Harimau Cerah?"      

"Yang Mulia Suci, ayah saya memang Raja Harimau Cerah," Shuoyan cepat-cepat menjawab.      

"Mn, Harimau Cerah melahirkan seorang putra yang bagus. Siapa namamu?"      

"Nama saya Shuoyan."     

"Shuoyan, apa kau bersedia menjadi muridku?"      

Shuoyan langsung membatu dan dia sesaat bingung. Apa yang harus dia lakukan?      

Dia benar-benar tidak menyangka kalau Yang Mulia Suci ternyata ingin menjadikannya sebagai murid!      

Surga Penguasa Suci! Dia ini adalah sosok seperti dewa!     

Di seluruh Benua Hujan Jernih, ada begitu banyak petarung.Tetapi mereka yang bisa masuk ke ranah Surga Penguasa Giok bisa dihitung dengan jari.     

Bahkan Ayah Shuoyan, Raja Harimau Cerah, sudah mencapai Surga Penguasa Suci setengah langkah. Dia hanya setengah langkah dan setelah itu akan berhasil menerobos ke ranah Surga Penguasa Suci yang sebenarnya. Akan tetapi, dia akhirnya masih setengah langkah lagi!     

Setengah langkah adalah jurang surgawi!     

Setengah langkah ini terlalu sulit!     

Sekarang, sosok yang seperti dewa ini ingin menerimanya sebagai murid?     

Hal hebat ini benar-benar jatuh ke pangkuannya!     

Shuoyan sangat senang. Dia langsung berlutut dan berkata dengan gelisah, "Murid memberi hormat kepada Guru!"     

Bayangan itu mengangguk dan berkata, "Mn, kekuatan garis darah keturunanmu sangat kuat. Dengan bimbinganku, kau punya harapan yang sangat tinggi untuk melangkah ke alam Surga Penguasa Suci di masa depan! Ada tiga petarung Surga Penguasa Suci hebat di Gunung Segudang Siluman ini. Namaku Yang Mulia Suci Siluman Banteng! Mulai sekarang, kau adalah muridku!"      

"Ternyata Guru adalah Siluman Banteng Suci! Saya pernah mendengar ayah sebelumnya mengatakan kalau Yang Mulia Suci Siluman Banteng menyapu Gunung Segudang Siluman saat itu dan mengalahkan banyak sekali binatang buas. Guru menguatkan Dao untuk menjadi petarung Surga Penguasa Suci! Guru mencapai Dao yang terbaru, tetapi Guru adalah yang terkuat di antara tiga petarung Surga Penguasa Suci hebat yang ada di sini! Saya tidak menyangka akan benar-benar beruntung jadi murid Guru!"      

Begitu Shuoyan mendengar nama Yang Mulia Suci Siluman Banteng, dia tidak bisa menahan kegembiraannya.     

Dia tidak menyangka bahwa dia akan benar-benar menjadi murid dari sosok seperti legenda ini suatu hari nanti.     

Tapi Shuoyan tahu bahwa keberhasilannya menjadi murid Yang Mulia Suci Siluman Banteng sebagian besar terjadi karena jasa Ye Yuan.     

Ketika dia berada di ambang antara mati dan hidup sebelumnya, dia bisa membangunkan garis darah keturunannya di titik penting karena pil surgawi level sejati milik Ye Yuan!      

Pil surgawi level sejati mengintegrasikan Dao Agung. Satu porsi dari kekuatan Dao Agung ini bersembunyi di badannya.      

Kalau bukan karena kekuatan ini, mustahil baginya untuk membangunkan garis darah keturunannya dengan bakatnya sendiri, apalagi dijadikan murid oleh Yang Mulia Suci Siluman Banteng.      

"Itu semua sudah lama terjadi dan tidak patut untuk diungkit lagi," kata Yang Mulia Suci Siluman Banteng dengan acuh tak acuh. Tak ada ekspresi suka atau duka.      

"Oh benar, Guru, Kakakku juga memiliki bakat garis darah keturunan. Apa bisa kau memberinya beberapa petunjuk juga?" Shuoyan tidak melupakan Ye Yuan dan bertanya.     

Siapa sangka Yang Mulia Suci Siluman Banteng berkata dengan santainya, "Seorang petarung garis darah keturunan sampah juga bisa disebut memiliki bakat garis darah keturunan? Manusia seharusnya tidak muncul di Gunung Segudang Siluman sejak awal. Aku sudah meminta Kuning Besar untuk menyingkirkannya!"      

Ekspresi Shuoyan berubah drastis.      

"Apa?! Guru, kau!"      

Yang Mulia Suci Siluman Banteng bersikap acuh tak acuh dan berkata dengan entengnya, "Ingat, garis darah keturunanmu sangat mulia dan kau membawa kekuatan kekacauan! Dia itu hanya manusia biasa dan dia tidak memiliki kualifikasi untuk dikaitkan denganmu!"     

Suaranya belum memudar ketika seekor naga yang menakutkan datang dari luar gua!     

Suara auman naga naik ke langit!     

Dalam kegelapan, ekspresi Yang mulia Suci Siluman Banteng Besar berubah drastis. Dia segera mentransmisikan suaranya, "Kuning Besar, berhenti!"     

Di luar gua, ekspresi Kuning Besar tampak sangat jelek.     

Pukulan Ye Yuan sebelumnya benar-benar memaksanya mundur tiga langkah!     

Seorang petarung Surga Agung Tanpa Batas menengah memaksa seorang petarung Surga Penguasa Giok Pamungkas mundur tiga langkah. Ini benar-benar tak pernah terbayangkan!      

Orang harus tahu kalau petarung Surga Penguasa Giok Pamungkas bisa membunuh Stratum Surgawi Agung Tanpa Batas dengan lambaian tangan mereka.     

Bahkan jika yang dihadapi adalah petarung Stratum Surgawi Agung Tanpa Batas Pamungkas, mustahil juga dia dibuat mundur setengah langkah!     

Tapi pemuda di depannya ini melakukannya.     

Meskipun dia agak meremehkan musuh, yang namanya dipaksa mundur tetaplah dipaksa mundur.     

Kekuatan pukulan tadi bisa dibilang sebagai pukulan yang mengerikan!      

Dia percaya bahwa seorang Stratum Surgawi Agung Tanpa Batas Pamungkas sekali pun akan diledakkan dengan satu pukulan ini juga!      

Kejam!      

Tak ada bandingannya!      

Sombong!      

Sebelumnya, dia masih mengejek Ye Yuan sebagai sampah dengan darah campuran. Namun, sampah ini ternyata bisa melepaskan serangan yang mengerikan seperti ini!      

Harus diakui, ini seperti sebuah tamparan muka yang sangat keras!      

Dia menjadi marah karena malu. Dia baru saja akan bergerak untuk membunuh Ye Yuan ketika dia mendengar transmisi suara Yang Mulia Suci Siluman Bentang.      

Ekspresinya tampak jelek saat dia berkata, "Yang Mulia Suci memintamu untuk masuk!"     

Ye Yuan meliriknya dan berjalan ke dalam gua.     

"Kakak Ye Yuan. Syukurlah kau baik-baik saja! Baru saja, kau membuatku ketakutan sampai aku mau mati rasanya!"      

Begitu Shuoyan melihat Ye Yuan, dia berbicara dengan penuh semangat.     

Barusan, dia memang sangat ketakutan. Dia bahkan mengira kalau Ye Yuan sudah terbunuh. Dia tidak menyangka kalau satu jurus bela diri Ye Yuan benar-benar membuat Yang Mulia Suci Siluman Banteng berubah pikiran.     

Ye Yuan tersenyum dan berkata, "Nyawa kakakmu ini ulet. Aku tidak akan mati dengan mudah."     

Yang Mulia Suci Siluman Banteng berkata, "Aku tidak menyangka kalau aku akan salah menilai juga! Anak muda, kau ini jelas-jelas bertubuh manusia. Bagaimana kau bisa memiliki garis darah keturunan naga sejati yang begitu kuat? "     

Garis darah keturunan Ye Yuan agak berbeda dari garis darah keturunan roh sejati.     

Garis keturunannya resesif dan tidak berinisiatif untuk melepaskan diri. Kekuatan garis darah keturunan akan disembunyikan di dalam darah dan orang sama sekali tidak akan tahu.      

Namun, sekali keluar, naganya mungkin benar-benar akan mengejutkan orang.     

Kekuatan Yang Mulia Suci Siluman Banteng memang luar biasa, tetapi dia tahu kalau Ye Yuan adalah seorang petarung darah naga.     

Siapa sangka wajahnya seolah ditampar dengan punggung tangan.      

Dilihat dari langkah Ye Yuan sebelumnya, kekuatan garis darah keturunan Ye Yuan sama sekali tidak di bawah Shuoyan!     

Dia benar-benar salah menilai barusan.     

Yang Mulia Suci Siluman Banteng juga tidak menyangka kalau dia benar-benar akan menghadapi dua kekuatan garis darah keturunan yang luar biasa!      

Ye Yuan memandang Yang Mulia Suci Siluman Banteng dan berkata dengan senyum setengah hati, "Apa kau tidak akan membunuhku lagi?"     

Yang Mulia Suci Siluman Banteng agak malu. Untungnya, mereka tidak tahu karena mereka berada dalam gua yang dalam.      

"Karena kau adalah anggota bangsa naga, kau pastinya berasal dari garis keturunan rohku! Anak muda, apa kau bersedia jadi muridku? Dengan bimbinganku , peluangmu untuk menerobos ke alam Surga Penguasa Suci sangat tinggi!" kata Yang Mulia Suci Siluman Banteng.      

Bagi seorang petarung biasa, menerobos ke ranah Surga Penguasa Suci jelas merupakan godaan besar.     

Ada begitu banyak petarung di Benua Hujan Jernih. Benua Hujan Jernih memiliki petarung yang tak terhitung jumlahnya, tetapi berapa banyak orang yang bisa menerobos ke ranah ini?     

Menjadi murid seorang Surga Penguasa Suci selain bisa membuat seseorang memperoleh lebih banyak sumber daya, manfaat terbesar lainnya adalah mereka memiliki pengalaman menerobos ke Surga Penguasa Suci dan tahu apa masalahnya dengan menerobos ke ranah ini.      

Pengalaman seperti itu adalah yang paling berharga!     

Tapi Ye Yuan tidak membutuhkannya sama sekali.     

Dia menjawab dengan sebuah pertanyaan, "Yang Mulia Suci, aku ingin tahu apakah kau bisa mengeksekusi pukulanku lebih awal?"     

Yang Mulia Suci Siluman Banteng tidak bisa menahan diri untuk tidak tersedak ketika mendengar pertanyaan ini. Meskipun kekuatan pukulan itu sebelumnya bukan apa-apa baginya, pukulan Ye Yuan ternyata bisa menurunkan kekuatan Dao Agung!      

Dia sama sekali tidak bisa mengajari Ye Yuan jurus bela diri yang menakutkan dan misterius semacam ini.      

Dia juga mengerti apa yang dimaksud Ye Yuan dengan "Kau bahkan tidak bisa mengeksekusi pukulan ini, apa hakmu untuk menerimaku sebagai muridmu?"      

Logikanya, petarung Surga Penguasa Suci bisa menggunakan jurus bela diri Stratum Surgawi Tanpa Batas dengan bebas.     

Bahkan jika dia tidak meningkatkan kekuatan energinya sebelumnya, hanya dengan mengandalkan pemahamannya yang kuat tentang Dao Surgawi, dia juga bisa memahaminya secara instan.     

Sangat disayangkan bahwa pukulan Ye Yuan tidak termasuk di dalamnya!     

Pukulan Ye Yuan ini hanya terbatas pada wilayahnya saat ini dan tidak bisa dilepaskan dengan kekuatan yang sebenarnya. Begitu Ye Yuan menerobos ke Surga Penguasa Giok, kekuatan pukulan ini akan menjadi beberapa tingkat lebih kuat!     

Dia tidak bisa mengajari pukulan yang sebegitu dalamnya ini!      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.